Jumat, 14 Oktober 2011

Cinta, Derita Tiada Akhir

oleh : Ani Nurhayanti Fazia

Seminggu ini, saya sedikit iri melihat beberapa status teman-teman saya yang menuliskan tentang cinta. Ada yang patah hati, ada yang dimabuk asmara, ada yang gundah gulana, ada yang marah karena cinta (sumpah serapah kepada orang yang dicintainya), ada ungkapan cinta, ada juga ungkapan cinta tak berbalas. Ya dan berbagai macam yang intinya mengarah kepada cinta. Saya juga ingin berpartisipasi tentu. Hanya saja apa yang harus saya tulis tentang cinta ya?  Akhirnya saya menuliskan, “ Love is never easy. “ hahaha

Tapi ternyata, selang beberapa waktu, ada sebuah tulisan yang buat saya geleng-geleng kepala ketika membaca status seseorang. Dia bilang, “………….mending mati.” Kata-katanya rada ngelantur, orang itu mengatakan kalau dia ingin mati, penyebabnya sih,,,,? Apalagi kalau bukan cinta. Begitu kira-kira. Mungkin lagi patah hati kali, ya.

Ah, saya jadi penasaran lagi, ingin juga menuliskan tulisan yang berhubungan dengan hal itu. Dan diketemukanlah kata-kata bagus untuk membalas ungkapan tersebut.

 Inilah kata-katanya :
Ibnu Qoyyim al-Jauzy :
“Jika engkau ingin tahu tentang siksaan pemburu dunia, maka renungkanlah keadaan orang yang sedang didera rasa cinta. “

Dikatakan dalam syair:
Tidakkah di dunia ini ada orang yang lebih menderita dari pencinta
Meski ia mendapatkan cinta ini manis rasanya.
Engkau lihat ia selalu menangis pada setiap keadaan
Karena takut berpisah atau takut karena rindu mendalam
Ia menangis jika mereka jauh, sebab didera kerinduan
Ia menangis pula saat berdekatan, sebab takut perpisahan
Air matanya mengalir saat bertemu
Air matanya mengalir saat berpisah.

Sayyid Quthub :
“Kegagalan cinta bukanlah kehancuran; mencintai namun tak bisa menikah, bukanlah akhir dari segalanya! Oleh karena itu, teruslah berusaha untuk melupakan dirinya. Dan, yang tidak kalah penting, engkau harus menggali hikmahnya. Kalaupun belum terungkap, jangan sampai hal itu menjadikan beban trauma yang justru menghalangi prestasi-prestasimu di masa yang akan datang.”

Wallahu’alam bi shawab
Jadi,,,,tetap semangat kawan. CINTA_CINTA_DERITANYA TIADA AKHIR_( Bergaya ala Ti Patkai ( di film KERA SAKTI) dalam mengucapkannya)

Sebetulnya cara mudah melepaskan kegalauan adalah dengan banyaknya beraktivitas, sering membaca (quran dan buku), shalat, dzikir, dan memperbanyak sahabat.

Semoga tidak ada yang dendam ketika saya menuliskan ini. HEhEee. Aamiin.

Tidak ada komentar: