Rabu, 01 Juni 2011

Penghuni Baru


Oleh: Ani. Nh Fazia
Diam ia melangkah
Berlari pada mata-mata yang kian menerawang kosong
Tak hendak berhenti pada sepenggal bait
Tak hendak pula melompat pada  sajak yang semakin panjang

Darah-darah dingin berkeliaran pada seluruh tubuh hampanya
Sementara keringat tak juga mau pergi dan mengering
Ia semakin gelisah
Tertekan rasa yang semakin meremas
Melemparkannya jauh pada indah yang semakin kasat

Waktu seolah habis pada titik nadir yang telah pasti
Mozaik pada rangkaian cerita telah pula nampak jelas

Ia memekik, terdakwa pada sidang akhir
Ia menggigil, terpojok saat hasil telah nampak

Ada timbangan tak seimbang yang semakin mencampakannya
Ada pula setumpuk catatan yang kini digenggam pada tangan kirinya

Ia bergetar
Ia tersungkur parah
Ia menangis parau

Akankah dapat di ulang  waktu,
Sedangkan malaikat bertubuh hitam tlah siap menyambut dirinya sebagai penghuni baru?!?
18 April 2011

Pelangi


Oleh: Ani. Nurhayanti
Pelangi
Indah di atas kebiruan langit
Meniti lengkung sejengkal dan terapung
Mengukir indah cakrawala karsa

Mungkin,
Kata itu berbaris pada lengkung warnanya
Menguntai serpihan-serpihan asa
Melagukan kasih semerdu kutilang

Pelangi
Sejuta ingin merengkuh warna
Dalam variasi kehidupan
Yang berjalan pada ombak kebisingan

Tetapi
Pelangiku lenyap  tatkala rintikan hujan tak lagi menderas
Dan mentari hadir dengan hangat rengkuhannya

Pelangi,
Suatu cita kugenggam pasti
Dalam kata,,,yang berbaris pada lengkungmu
19 Maret 2009