Jumat, 04 Mei 2012

Engkau Yang Kucintai


Semoga kata-kata ini menjadi do’a untukku,,Aamiin,,
engkau yang kucintai ,,,
engkau yang di sana, yang selalu aku do’akan meski tak pernah ku tahu siapa dirimu.
engkau yang di sana, yang tak ku tahu apakah engkau merasakan getaran yang sama denganku.
sejak awal aku telah mencitaimu meski tak kutahu siapa dirimu, bagaimana sosokmu, bagaimana wajahmu. Hanya satu yang kutahu, engkau adalah hamba Allah yang telah dipilihkan Allah untukku.
LEBAAAAAAAAAyyyyyyyyyyy,,, (biarin :p)

Allah,
selalu aku mengaharapkan sebuah cinta yang kau titipkan padaku bukan yang aku tanam sendiri.
Ah, mungkin orang akan mengangapku aneh jika aku mengatakan ini. Tapi biarlah, toh tidak akan ada yang tahu inih. Siapa juga yang mau membaca coret-coretanku ini (hmm,,)
Masih berhakkah diriku menentukan siapa pendamping hidupku, sementara telah kuserahkan sepenuhnya  jodohku kepada Engkau, Rabbku?

Dalam setiap doa, selalu aku panjatkan do’a, “ Ya Allah siapapun yang akan akan menjadi pendamping hidupku nanti, berilah ia petunjuk untuk segera menemukanku melalui petunjukMU. Kuatkan niatnya untuk memilihku, mampukan lisannya, mudahan langkahnya. Siapaun dia Ya Allah, berikanlah dia kemudahan dalam segala urusannya, berikanlah kemudahan dalam pekerjaan/usahanya, perindahlah setiap kejadiannya, mampukanlah ia untuk menjadi seorang imam yang dapat aku taati kelak, yang dapat aku iringi langkahnya, yang dapat aku ringankan bebannya kelak. Berikanlah kelapangan bagi hatinya ketika ada suatu masalah sedang menimpanya.

 Ya Allah siapapun yang akan mejadi pendampingku kelak, tolong mudahkanlah bagi diriku untuk masuk menjadi bagian dalam keluarganya. Jadikanlah diri ini sebagai orang yang dapat pula berbaur dengan keluarganya, menerima dan menyayangi mereka dengan ikhlas serta bermanfaat bagi semuanya. Ya Allah jadikanlah pula pendampingku itu menjadi seorang anak  bagi  kedua orang tuaku dan mencintaiku serta keluargaku dengan kesederhanaan (apa adanya).  

Wahai, siapapun engkau di sana. Getaran ini begitu aneh, Meskipun aku mencintai sosok yang bahkan tidak pernah kuketahui siapa dirimu. Tapi satu yang aku yakini, ‘ Suatu saat nanti, siapapun dirimu,  jika Allah mencondongkan hatimu kepadaku begitupun sebaliknya. Bukan karena dirimu lantas aku memilihmu, bukan pula karena diriku sehingga engkau memilihku, tapi karena Allah lah yang telah menautkannya, maka tiada yang berkuasa atas hati ini selain Engkau ya Rabb. Tetapkan dan condongkanlah hati ini untuk menerima pilihanMu, ya Rabb…dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Cinta lawan jenis. _”Tak mudah bagiku untuk jatuh ke dalam cinta, apa ada yang salah dari pikiranku? Seakan hati turut berorasi dan berprinsip “ Cinta itu cukuplah bagi suamimu, bukan bagi orang yang belum halal untukmu.” Maka cukuplah pendampingku kelak yang akan menerima cinta pertamaku dan semoga terakhir pula. Cukuplah pendampingku kelak yang akan menjadi orang pertama yang kugenggam jemarinya, dan kutemani serta kuiringi tiap langkahnya. Cukuplah ia yang kudamaikan hatinya tatkala beban bertumpuk di pundaknya.  Cukuplah ia yang kuizinkan menjaga, melindungi, mendidik dan bertanggung jawab penuh atas diriku dan anak-anak kami kelak. Cukuplah ia yang menjadi lelaki pertama yang menyandarkan kepalanya pada bahuku.

Aku adalah perhiasan terindah bagi suamiku kelak, maka dari itu akan kujaga perhiasan dalam diri ini sampai suatu hari nanti akan indah pada waktunnya. “ Untuk seorang imam yang benar-benar halal bagiku.” Aamiin.


Teringat kata-kata indah dalam sebuah buku yang di tulis oleh (Syaikh Mustofa Al-‘Adawy)
RENUNGAN BUAT SANG ISTRI
dan
RENUNGAN BUAT  SANG SUAMI
(Syaikh Mustofa Al-‘Adawy)

RENUNGAN  BUAT SANG ISTRI
(Syaikh Mustofa Al-‘Adawy)

Wahai sang Istri…
Apakah akan membahayakan dirimu, apabila engkau menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi simpul senyum yang manis di saat dia masuk rumah?

Apakah memberatkanmu, apabila engkau menyapu debu dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup pipinya?!!

Apakah engkau merasa sulit, jika engkau menunggu sejenak di saat dia memasuki rumah, dan tetap berdiri sampai dia duduk!!!

Mungkinkah akan menyulitkanmu, jikalau engkau berkata kepada suamimu: ”Alhamdulillah atas keselamatan Kanda, kami  sangat rindu kedatanganmu, selamat datang kekasihku.”

Wahai sang istri…
Berdandanlah untuk suamimu dan harapkanlah pahala dari Allah di waktu engkau berdandan, karena Allah itu indah dan mencintai keindahan.

Pakailah parfum yang harum, ber-make-uplah, serta pakailah busana yang paling indah untuk menyambut suamimu.

Jauhi dan jauhilah bermuka masam dan cemberut.
Janganlah engkau mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang bermaksud merusak dan mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.

Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi berlindunglah kepada Allah dari rasa gelisah, sedih, malas dan lemah.
Jangan berbicara terhadap laki-laki lain dengan  lemah lembut, sehingga menyebabkan orang  yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan menduga hal-hal jelek pada dirimu.

Selalulah dirimu dalam keadaan lapang dada, hati tentram, dan ingat kepada Allah setiap saat.
Ringankanlah suamimu dari setiap keletihan, kepedihan dan musibah serta kesedihan yang menimpanya.

Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya.
Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah dengan tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir, perbanyaklah membaca Al-Qur’an terutama surat Al-Baqarah, karena surat itu dapat mengusir setan.

Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat malam, doronglah dia untuk melakukan puasa sunah, ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan janganlah engkau menghalanginya untuk menjalin hubungan silaturrahim dengan karib kerabatnya.

Perbanyaklah beristigfar  untuk dirimu, suamimu, serta kedua orang tua dan seluruh kaum muslimin. Berdo’alah kepada Allah, agar dianugerahkan keturunan yang baik, niat yang baik serta kebaikan dunia akhirat. Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha Mendengar do’a dan mencintai orang yang nyinyir dalam meminta. Allah berfirman:”Dan Rabbmu berkata: “ Serulah Aku niscaya Aku penuhi do’amu.” (Al-Ghafiir: 60 )

RENUNGAN  BUAT  SANG SUAMI
(Syaikh Mustofa Al-‘Adawy)

Wahai sang suami…
Apakah berat bagimu, untuk tersenyum dihadapan istrimu di kala dirimu masuk menemui istri tercinta, agar engkau meraih pahala dari Allah.

Apakah membebanimu untuk berwajah yang bersera-seri tatkala dirimu melihat anak dan istrimu?!!
Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat engkau menghampiri dirinya?!!

Apakah gerangan yang memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan menyuapkannya di mulut sang istri, agar engkau mendapat pahala?!!

Apakah susah, apabila engkau masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap : “Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh” agar engkau meraih 30 kebaikan?!!

Apakah gerangan yang membebanimu, jika engkau menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan?!!

Tanyalah keadaan istrimu di saat engkau masuk rumah!!

Apakah memberatkanmu, jika engkau menuturkan kepada istrimu di saat engkau masuk rumah: “Duhai kekasihku, semenjak  Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun.”

Sesungguhnya, jika engkau benar-benar mengharapkan pahala dari Allah walaupun engkau dalam keadaan letih dan lelah, dan engkau mendekati sang istri tercinta dan menggaulinya, niscaya dirimu akan mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah bersabda : “Dan di dalam mempergauli isteri kalian adalah sedekah.”

Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika engkau berdo’a dan berkata: “ Ya Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya.”

Sesungguhnya ucapan baik itu adalah sedekah. Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.

Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.
Berjabat tangan menggugurkan dosa-dosa.

<<<, Begitu menyentuh,,Semoga dapat kuamalkan kelak, ya Rabb,,aamiin >>>>