Oleh : Ani Nurhayanti Fazia
Ibnu al-Jauzy :
“ Jika engkau
tidak mampu menangkap hikmah, bukan karena hikmah itu tidak ada, namun
semua itu diakibatkan kelemahan daya ingat engkau sendiri. Engkau
kemudian harus tahu bahwa para raja pun memiliki rahasia yang tidak
diketahui setiap orang. Bagaimana mungkin engkau, dengan segala
kelemahan yang ada, akan sanggup mengungkapkan seluruh hikmah?”
Pelajaran
berharga yang dapat kita ambil : hikmah dari Allah atas setiap kejadian
yang menimpa sudah pasti ada. Pertanyaannya, apakah kita berusaha
mencari dan mengggalinya atau tidak. Mengenai kapan saatnya hikmah itu
muncul kepermukaan juga sering menjadi pertanyaan. Bisa saat itu juga,
seminggu, sebulan, setahun, lima tahun, sepuluh tahun bahkan mungkin
setelah kita meninggal dunia.
Terinspirasi dari tulisan
di atas menjadikan saya teringat dengan beberapa teman-teman saya.
Sering saya mengatakan kepada mereka, “ Kamu pasti akan lebih cantik
kalau berkerudung.”
Dan hampir 99% dari mereka mengatakan, “ Ya, nanti saja kalau sudah ada hikmah atau di beri hidayah sama Allah. “
Atau, “ Nanti aja, kalau udah siap.”
Dan, “ Ah saya mau kerudungin dulu hati. Yang penting kan hatinya baik, baru berkerudung.”
Jawabannya
sungguh bagus bukan. Jawaban-jawaban tersebut mungkin adalah jawaban
saya pula pada jaman breto ketika saya belum berkerudung juga.
Jawaban sih beragam, intinya tetap sama “ MENOLAK.”
Ya semua butuh proses, tidak sekali jadi. Betul kan?
Masalahnya
adalah, dalam proses tersebut kita mengerti atau menjadikan kita
semakin Nggak Ngerti. Bisa saja hal itu dipengaruhi dengan di mana
lingkungan kita berada. Pergaulan dan pemahaman yang membuat kita
semakin jauh untuk mengerti atau semakin dekat kita untuk mengerti.
Hikmah
itu sudah ada dari dulu, hidayah itu sudah di berikan oleh Allah dari
dulu. Dan semua hati manusia itu pada dasarnya memiliki sifat “ baik. “
Tidak percaya?
Saat
ada orang yang bilang, “Kapan kamu berkerudung. Ayo atuh ?” bukankah
Allah sudah memberikan jalan bagi Anda untuk mengambil suatu hikmah.
Anda tinggal membuat pilihan, “YA” atau “ Tidak.”
Kalau Anda menolak berarti bukan Allah tidak memberikan hikmah kepada
Anda tapi justru Anda yang tidak mau menangkap hikmah tersebut, padahal
sudah diberi jalan oleh Allah.
Hati?
Semua orang itu pada dasarnya baik. Ketika seseorang melakukan suatu kesalahan, maka hatinya akan berkata “ SAYA SALAH “ meskipun dia tidak mengatakannya secara langsung.
Kalau menunggu sampai hati benar2 putih,,,,aduuuuuuuuuuuh, itu mah memang benar-benar Anda hanya mencari alasan saja.
Tau
kenapa? Karena masalah hati hanya Anda yang bisa jawab. Apakah mau baik
atau tidak! Nunggu sampe tua dulu? Yakin usianya bakalan nyampe tua ?
Atau nunggu sampai kiamat baru mau berkerudung?
Terkenang
sebuah cerita dari sahabat. Ngomong-ngomong sahabat, saya sangat
bahagia. Anda tahu kenapa? Karena dari merekalah saya mendapat begitu
banyak inspirasi, hikmah, dan cerita-cerita yang penuh dengan motivasi.
Maaf jadi melebar, kita kembali ke bahasan tadi.
Inilah cerita sahabat saya ketika mendengarkan sebuah acara di salah satu media elektronik.
“Lebih baik berkerudung dulu atau membersihkan hati dulu?”
Seperti ini jawabannya.
Kerudung itu diibaratkan sebuah PERANGKO. Sedangkan hati itu diibaratkan SURAT.
Ceritanya Anda akan pergi ke kantor POS.
Ketika Anda ingin memberikan surat kepada seorang teman dengan jarak jauh, tetapi surat tersebut tidak Anda bubuhi dengan Perangko? Apakah surat tersebut akan sampai kepada teman Anda????
Akan
tetapi berbeda lagi jika Anda mengirimkan sebuah amplop yang sudah
dibubuhi dengan perangko. Meskipun amplop tersebut tidak ada surat di dalamnya (mungkin Anda lupa menaruh surat di dalamnya), sudah barang pasti AMPLOP tersebut akan sampai kepada teman Anda meskipun tidak ada isinya.
Betul apa Betul?
Maksudnya begini,
ketika Anda mencoba membaguskan hati Anda, tapi Anda tidak mempunyai perangko yang bernama KERUDUNG.
Sebagus apapun cara Anda membaguskannya. Tetap saja Allah tidak akan
menerimanya, tetap saja tidak akan sampai ke Allah. (Maaf : Terlalu
sadis bahasa saya. Maafkan ya, teman)
Beda lagi jika Anda sudah
membubuhi PERANGKO pada amplop tersebut ( kerudung sebagai penutup
aurat). Meskipun tidak ada surat di dalamnya atau meskipun hati Anda
belum bersih. Amplop tersebut tetap saja sampai ke tujuan. Sampai ke
Allah. Bagaimana?
Untuk masalah hati, biarlah Allah yang atur.
Allah itu Maha Pembolak-balik hati, teman. Meskipun tadinya Anda merasa
berperilaku kurang baik, karena Anda telah mencoba menggunakan
kerudung. Lama kelamaan sifat Anda itu akan sedikit berubah kearah
lebih baik. PERCAYALAH !
Jangan sampai, ketika Allah membuka peluang untuk Anda, ketika Allah membukakan hati Anda untuk berfikir “ Wajibnya berkerudung bagi seorang wanita.”
Tiba-tiba saja Anda menolaknya untuk beberapa kali. Ini sangat
berdampak buruk untuk Anda. Saat Anda menolak kesempatan, apalagi jika
kesempatan itu adalah kesempatan terakhir yang Allah berikan untuk
Anda. Jangan salah, Allah akan menutup hati Anda, ya benar-benar
menutup hati Anda. Jika hati Anda sudah Allah tutup, omongan apapun
yang diberikan kepada Anda, nasehat apapun yang dilontarkan kepada Anda
tentang kewajiban berkerudung ini. Saya jamin 100%, Anda akan punya 100
alasan pula untuk menolak memakai kerudung.
Jangan pula Anda mengatakan, “ Ya, percuma donk berhati
baik tapi ga di kerudung. Mending ga usah baik aja.” Eits, itu mah
sudah jatuh ketimpa tangga. Berarti Anda salah mengartikan kata-kata
saya.
Maksudnya adalah, Anda harus mengatakan pada diri Anda
sendiri kata-kata yang positif, “ Wah, saya sudah baik. Akan lebih baik
lagi jika saya sekarang mulai menggunakan kerudung. “ Atau, “ Saya
memang belum baik, tapi dengan berkerudung. Saya yakin bahwa saya akan
lebih baik dari saat ini. ”Itu kan akan lebih enak di dengar. Betul tak?
Dan
lihatlah “Betapa cantiknya diri Anda setelah menutup aurat. Karena
wanita itu adalah perhiasan terindah, maka jagalah perhiasan itu agar
suatu saat nanti, akan jauh terlihat lebih indah pada waktunya. J
Taman-temanku
sesama Muslimah, mohon dimaafkan kata-kata saya. Saya tidak berusaha
mendikte, sok kritis, atau SOk TAU. Saya hanya ingin mengeluarkan
unek-unek saya saja, sebagai bentuk kasih sayang sesama muslimah.
Terimakasih telah membacanya. Wallahu’alam bi shawab.
Maafkan aku teman2.
Al-Qur’an yang menjelaskan:
Hai
Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya nke
seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Ahzab : 59)
Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada
suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan
laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah
mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(An-Nuur :31)