Jumat, 02 Desember 2011

Ikhlasnya Kasih,,


Oleh : Ani Nh Fazia
Aku tak tahu
seberapa kuat tenaga yang ibu dorang untuk membuatku melihat dunia
Aku tak tahu
seberapa sering malam-malam yang ibu habiskan untuk selalu terjaga disampingku
Aku tak tau
 seberapa besar keringat yang bapak tumpahkan untuk menghidupiku
Aku tak tahu
Seberapa kuat do’a yang ibu dan bapak  khusyukan untuk melindungiku

Namun, Satu hal yang ku tahu
Aku mencintai mereka dengan segala keikhlasan

Kemarahan mereka adalah bentuk perhatian
Kekesalan mereka adalah bukti kedekatan
Kata-kata mereka adalah cinta dalam suatu ikatan
Nasehat mereka adalah penghibur bagi hati
Kasih sayang mereka adalah hal yang paling berarti
Dan pelukan mereka,
 merupakan hadiah terindah dari yang terindah untukku
12-08-09

Titipan pada Sang Ibu


oleh: Ani Nh Fazia

Kepingan-kepingan mozaikku terangkai dalam kehidupan
Menyatu antara asa dan gagal
Memeluk mimpi
Merengkuh harapan

Dalam canda kelincaan
Kaki-kaki kecilnya menari
Memberi bahagia pada rona kemerahan

Bibir kecilnya melafal
Membuat ukiran dalam kancah hati
Sungguh,
Anak adalah cinta dalam kerinduan
Maka,
Tiada kata untuk menyiakan
Dan
Tiada perbuatan untuk mengucilkannya
Karena ia,
Adalah titipan terindah dari sang Terkasih
1-2-09

Hujan ( Kata Orang?? Do'a Dikabulkan?)


Oleh: Ani Nh Fazia

Kata orang ,,
Hujan itu bikin becek
Menjadikan kondisi yang tidak mengenakan
Membuat pakaian selalu kotor dan basah
Membuat pula pakaian tidak pernah kering

Kata orang,,
Hujan itu buat banjir
Buat bocor rumah
Udara pun menjadi sangat dingin
Aktivitas sering terhambat karenanya

Sehingga,,,beberapa orang benci dengan hujan
Tapi aku,,sangat suka dengan hujan meski orang-orang membencinya
Aku menyukai hujan meski terkadang memang menyulitkan diriku

Karena setiap kali tetes-tetes air itu mengalir ke bumi
Aku selalu terbawa dalam kenangan-kenangan masa lalu
Melihat hujan, mengingatkanku dengan beberapa memori
Melihat hujan, mengingatkanku dengan beberapa orang yang pernah hadir dalam kehidupanku
Melihat hujan, membuat diriku selalu tersentuh
Melihat hujan, membuat diriku semakin kecil dihadapanNya
Melihat hujan, membuat diriku merasa begitu bersalah dan ingin berubah lebih baik
Melihat hujan, membuat kenangan-kenangan akan dosa pun bermunculan tiada henti
Tapi,,,
Melihat hujan pun, dapat melebarkan kesempatanku untuk selalu berdo’a
Semakin banyak hujan, semakin banyak aku berdo’a
Semakin banyak berdo’a, semakin besar peluang dikabulkan
Itu karena,,,
Salah satu waktu yang akan dikabulkan do’a  adalah ketika hujan turun
Karena pada saat itulah, seluruh rahmat Allah bertebaran di muka bumi

Sehingga tanpa sadar
Ketika aku melihat hujan,
menatapnya sendiri,
melihat tetesannya
Maka bibirku ini akan tersenyum
Tapi mataku,,akan sedikit berair

Semoga Allah selalu mengiringi tiap langkah umatnya untuk selalu bersykur dengan segala kondisi apa pun yang terjadi. Menjadikan umatnya sebagai makhluk sosial.  Aamiin.

Nb: 
Sebetulnya aku lebih suka dengan gerimis. Rintik-rintik kecil yang selalu membuatku tersenyum tiap kali melihatnya. 

Senin, 14 November 2011

Ada ENGKAU

 Oleh : Ani Nh Fazia

Aku bukanlah apa-apa
Aku bukan pula siapa-siapa
             Tapi jiwaku adalah benda hidup
              Ada rasa,,,,
Dimana sedih ingin dipahami
Dimana senang ingin diberikan
                Aku diam, bukan berarti kuat
                Hanya ungkapan bahwa aku tak mampu
Sabar itu sulit, Rabby
Sabar itu sakit
Sedang hari masih terlalu panjang
Dan jalan masih banyak untuk dilalui
                  Aku ingin bersandar
                  Meski untuk sejenak
                  Aku ingin berlari
                  Meski nanti harus kembali
Seberat apa pun hati
Ada ENGKAU yang menemani
Maka Rabby, lindungilah hati ini
Jangan biarkan setan masuk di dalamnya
Sehingga tak ada prasangka
Atau pun kotor hati
Aamiin Ya Rabb










Jumat, 14 Oktober 2011

Wanita, Inginkah Anda Berubah?

Oleh : Ani Nurhayanti Fazia

Ibnu al-Jauzy :
“ Jika engkau tidak mampu menangkap hikmah, bukan karena hikmah itu tidak ada, namun semua itu diakibatkan kelemahan daya ingat engkau sendiri. Engkau kemudian harus tahu bahwa para raja pun memiliki rahasia yang tidak diketahui setiap orang. Bagaimana mungkin engkau, dengan segala kelemahan yang ada, akan sanggup mengungkapkan seluruh hikmah?”

Pelajaran berharga yang dapat kita ambil : hikmah dari Allah atas setiap kejadian yang menimpa sudah pasti ada. Pertanyaannya, apakah kita berusaha mencari dan mengggalinya atau tidak. Mengenai kapan saatnya hikmah itu muncul kepermukaan juga sering menjadi pertanyaan. Bisa saat itu juga, seminggu, sebulan, setahun, lima tahun, sepuluh tahun bahkan mungkin setelah kita meninggal dunia.

Terinspirasi dari tulisan di atas menjadikan saya teringat dengan beberapa teman-teman saya. Sering saya mengatakan kepada mereka, “ Kamu pasti akan lebih cantik kalau berkerudung.”
Dan hampir 99% dari mereka mengatakan, “ Ya, nanti saja kalau sudah ada hikmah atau di beri hidayah sama Allah. “
Atau, “ Nanti aja, kalau udah siap.”
Dan, “ Ah saya mau kerudungin dulu hati. Yang penting kan hatinya baik, baru berkerudung.”
Jawabannya sungguh bagus bukan. Jawaban-jawaban tersebut mungkin adalah jawaban saya pula pada jaman breto ketika saya belum berkerudung juga.
Jawaban sih beragam, intinya tetap sama “ MENOLAK.”

Ya semua butuh proses, tidak sekali jadi.  Betul kan?

Masalahnya adalah, dalam proses tersebut kita mengerti atau menjadikan kita semakin Nggak Ngerti. Bisa saja hal itu dipengaruhi dengan di mana lingkungan kita berada. Pergaulan dan pemahaman yang membuat kita semakin jauh untuk mengerti atau semakin dekat kita untuk mengerti.

Hikmah itu sudah ada dari dulu, hidayah itu sudah di berikan oleh Allah dari dulu. Dan semua hati manusia itu pada dasarnya memiliki sifat “ baik. “

Tidak percaya?  
Saat ada orang yang bilang, “Kapan kamu berkerudung. Ayo atuh ?” bukankah Allah sudah memberikan jalan bagi Anda untuk mengambil suatu hikmah. Anda tinggal membuat pilihan, “YA” atau “ Tidak.” Kalau Anda menolak berarti bukan Allah tidak memberikan hikmah kepada Anda tapi justru Anda yang tidak mau menangkap hikmah tersebut, padahal sudah diberi jalan oleh Allah.

Hati?
Semua orang itu pada dasarnya baik. Ketika seseorang melakukan suatu kesalahan, maka hatinya akan berkata “ SAYA SALAH “ meskipun dia tidak mengatakannya secara langsung.
Kalau menunggu sampai hati benar2 putih,,,,aduuuuuuuuuuuh, itu mah memang benar-benar Anda hanya mencari alasan saja.
Tau kenapa? Karena masalah hati hanya Anda yang bisa jawab. Apakah mau baik atau tidak! Nunggu sampe tua dulu? Yakin usianya bakalan nyampe tua ?
Atau nunggu sampai kiamat baru mau berkerudung?

Terkenang sebuah cerita dari sahabat. Ngomong-ngomong sahabat, saya sangat bahagia. Anda tahu kenapa? Karena dari merekalah saya mendapat begitu banyak inspirasi, hikmah, dan cerita-cerita yang penuh dengan motivasi. Maaf  jadi melebar, kita kembali ke bahasan tadi.

Inilah cerita sahabat saya ketika mendengarkan sebuah acara di salah satu media elektronik.

“Lebih baik berkerudung dulu atau membersihkan hati dulu?”
Seperti ini  jawabannya.
Kerudung itu diibaratkan sebuah PERANGKO. Sedangkan hati itu diibaratkan SURAT.

Ceritanya Anda akan pergi ke kantor POS.
Ketika Anda ingin memberikan surat kepada seorang teman dengan jarak jauh, tetapi surat tersebut tidak Anda bubuhi dengan Perangko? Apakah surat tersebut akan sampai kepada teman Anda????
Akan tetapi berbeda lagi jika Anda mengirimkan sebuah amplop yang sudah dibubuhi dengan perangko. Meskipun amplop tersebut tidak ada surat di dalamnya (mungkin Anda lupa menaruh surat di dalamnya),  sudah barang pasti AMPLOP tersebut akan sampai kepada teman Anda meskipun tidak ada isinya.
Betul apa Betul?

Maksudnya begini

ketika Anda mencoba membaguskan hati Anda, tapi Anda tidak mempunyai perangko yang bernama KERUDUNG. Sebagus apapun cara Anda membaguskannya. Tetap saja Allah tidak akan menerimanya, tetap saja tidak akan sampai ke Allah. (Maaf : Terlalu sadis bahasa saya. Maafkan ya, teman)
Beda lagi jika Anda sudah membubuhi PERANGKO pada amplop tersebut ( kerudung sebagai penutup aurat). Meskipun tidak ada surat di dalamnya atau meskipun hati Anda belum bersih. Amplop tersebut tetap saja sampai ke tujuan.  Sampai ke Allah.  Bagaimana?

Untuk masalah hati, biarlah Allah yang atur. Allah itu Maha Pembolak-balik hati, teman. Meskipun tadinya Anda merasa berperilaku kurang baik, karena Anda telah mencoba menggunakan kerudung. Lama kelamaan sifat Anda itu akan sedikit berubah kearah lebih baik. PERCAYALAH !

Jangan sampai, ketika Allah membuka peluang untuk Anda, ketika Allah membukakan hati Anda untuk berfikir “ Wajibnya berkerudung bagi seorang wanita.” Tiba-tiba saja Anda menolaknya untuk beberapa kali. Ini sangat berdampak buruk untuk Anda. Saat Anda menolak kesempatan, apalagi jika kesempatan itu adalah kesempatan terakhir yang Allah berikan untuk Anda. Jangan salah, Allah akan menutup hati Anda, ya benar-benar menutup hati Anda. Jika hati Anda sudah Allah tutup, omongan apapun yang diberikan kepada Anda, nasehat apapun yang dilontarkan kepada Anda tentang kewajiban berkerudung ini. Saya jamin 100%, Anda akan punya 100 alasan pula untuk menolak memakai kerudung.

Jangan pula Anda mengatakan, “ Ya, percuma donk berhati baik tapi ga di kerudung. Mending ga usah baik aja.” Eits, itu mah sudah jatuh ketimpa tangga. Berarti  Anda salah mengartikan kata-kata saya.

Maksudnya adalah, Anda harus mengatakan pada diri Anda sendiri kata-kata yang positif, “ Wah, saya sudah baik. Akan lebih baik lagi jika saya sekarang mulai menggunakan kerudung. “ Atau, “ Saya memang belum baik, tapi dengan berkerudung. Saya yakin bahwa saya akan lebih baik dari saat ini. ”Itu kan akan lebih enak di dengar. Betul tak?

Dan lihatlah “Betapa cantiknya diri Anda setelah menutup aurat. Karena wanita itu adalah perhiasan terindah, maka jagalah perhiasan itu agar suatu saat nanti, akan jauh terlihat lebih indah pada waktunya. J
Taman-temanku sesama Muslimah, mohon dimaafkan kata-kata saya. Saya tidak berusaha mendikte, sok kritis, atau  SOk TAU. Saya hanya ingin mengeluarkan unek-unek saya saja, sebagai bentuk kasih sayang sesama muslimah. Terimakasih telah membacanya. Wallahu’alam bi shawab.
Maafkan aku teman2.

Al-Qur’an yang menjelaskan:

Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya nke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Ahzab : 59)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(An-Nuur :31)

Cinta, Derita Tiada Akhir

oleh : Ani Nurhayanti Fazia

Seminggu ini, saya sedikit iri melihat beberapa status teman-teman saya yang menuliskan tentang cinta. Ada yang patah hati, ada yang dimabuk asmara, ada yang gundah gulana, ada yang marah karena cinta (sumpah serapah kepada orang yang dicintainya), ada ungkapan cinta, ada juga ungkapan cinta tak berbalas. Ya dan berbagai macam yang intinya mengarah kepada cinta. Saya juga ingin berpartisipasi tentu. Hanya saja apa yang harus saya tulis tentang cinta ya?  Akhirnya saya menuliskan, “ Love is never easy. “ hahaha

Tapi ternyata, selang beberapa waktu, ada sebuah tulisan yang buat saya geleng-geleng kepala ketika membaca status seseorang. Dia bilang, “………….mending mati.” Kata-katanya rada ngelantur, orang itu mengatakan kalau dia ingin mati, penyebabnya sih,,,,? Apalagi kalau bukan cinta. Begitu kira-kira. Mungkin lagi patah hati kali, ya.

Ah, saya jadi penasaran lagi, ingin juga menuliskan tulisan yang berhubungan dengan hal itu. Dan diketemukanlah kata-kata bagus untuk membalas ungkapan tersebut.

 Inilah kata-katanya :
Ibnu Qoyyim al-Jauzy :
“Jika engkau ingin tahu tentang siksaan pemburu dunia, maka renungkanlah keadaan orang yang sedang didera rasa cinta. “

Dikatakan dalam syair:
Tidakkah di dunia ini ada orang yang lebih menderita dari pencinta
Meski ia mendapatkan cinta ini manis rasanya.
Engkau lihat ia selalu menangis pada setiap keadaan
Karena takut berpisah atau takut karena rindu mendalam
Ia menangis jika mereka jauh, sebab didera kerinduan
Ia menangis pula saat berdekatan, sebab takut perpisahan
Air matanya mengalir saat bertemu
Air matanya mengalir saat berpisah.

Sayyid Quthub :
“Kegagalan cinta bukanlah kehancuran; mencintai namun tak bisa menikah, bukanlah akhir dari segalanya! Oleh karena itu, teruslah berusaha untuk melupakan dirinya. Dan, yang tidak kalah penting, engkau harus menggali hikmahnya. Kalaupun belum terungkap, jangan sampai hal itu menjadikan beban trauma yang justru menghalangi prestasi-prestasimu di masa yang akan datang.”

Wallahu’alam bi shawab
Jadi,,,,tetap semangat kawan. CINTA_CINTA_DERITANYA TIADA AKHIR_( Bergaya ala Ti Patkai ( di film KERA SAKTI) dalam mengucapkannya)

Sebetulnya cara mudah melepaskan kegalauan adalah dengan banyaknya beraktivitas, sering membaca (quran dan buku), shalat, dzikir, dan memperbanyak sahabat.

Semoga tidak ada yang dendam ketika saya menuliskan ini. HEhEee. Aamiin.

Selasa, 16 Agustus 2011

Logika Vs Perasaan


Oleh Ani Nh Fazia

Ingin menyapa? Apa kabar semuanya? Assalamu’alaikum wr.wb
Kalau murid-murid saya  yang ditanya seperti ini, biasanya mereka akan menjawab :                         “ALHAMDULILLAH, LUAR BIASA, ALLAHUAKBAR,,,” hehehe

Tulisan di bawah ini adalah sebuah catatan yang saya tulis untuk mengomentari sebuah status dari salah seorang teman saya. Ketika saya baca ulang, ternyata tulisan saya ini lumayan belibet.

Iseng-iseng tak berhadiah. HheHeHe
Saya kasih  4 jempol  bagi yang penasaran dan bisa menjawab hampir mendekati betul terhadap catatan yang saya buat di bawah ini.

Mari pergunakan otak kanan anda dan gaya/ cara visual dalam memahami tulisan di bawah ini. 

LOGIKA I T U = OTAK KIRI+ AKAL
PERASAAN I T U = OTAK KANAN + HATI
LOGIKA + PERASAAN = SEIMBANG

Cinta yang benar dihasilkan dari ibadah.
Ketika ibadah berjalan ia memberikan ESENSI,
Saat ESENSI terasa ia memunculkan NILAI.
Saat NILAI berkonspirasi dengan akal, ia menyambungkannya kepada RASA.
Akan tetapi, saat nilai berkorelasi dengan rasa, maka LOGIKA sedikit mengalah.
Tidak ada yang salah dengan keduanya.
Yang dikhawatirkan itu satu,
Jika AKIBAT bukan dihasilkan dari SEBAB PERTAMA,
Maka keseluruhannya menjadi tiada bermakna.


Hayo ikutan berpartisipasi dalam menjawab,,,Bagi kamu yang merasa visual, mungkin akan lebih memahami. Bagi yang kinestetik atau audio,, saya juga yakin kalian bisa ,,,

Gunakan otak kanan dalam menjawab pertanyaan ini. Semakin banyak anda menjawab, semakin besar kesempatan anda untuk mengembangkan otak kanan. Ketika otak kanan anda berkembang, maka anda akan menjadi seseorang yang selalu mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan senang mencoba. Jika sudah begitu, rasa optimis pun akan mudah anda dapatkan. HAHAHA ( Ko jadi nyambung ke sini? maaf, gara-gara baca buku karya : ipphosantosa ( tentang otak kanan), jadi ketularan begini. hehe) 

Menurutnya, kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh otak kanan. Kenapa? karena otak kiri selalu berfikir logis dan real ( Yang pasti-pasti aja !!) . Sedang otak kanan selalu berfikir, " Bagaimana caranya supaya saya bisa, meskipun sulit. Bagaimana caranya supaya mimpi saya menjadi sebuah kenyataan. "

Tentu saja. Ada rumusnya. Yaitu. Sukses= 1 mimpi + minimal 7 action. 
Jangan sampe 1001 mimpi + 0 action. ( Begitulah yang saya dapat dari bukunya,,maaf jadi nyambung ke sini. Tak apa lah). hehe

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,  INILAH ARTI DARI TULISAN DI ATAS  ...................


Baiklah ini arti dari tulisan saya waktu itu. Maaf ya, tulisannya rada GEZE,,hehe. Maklum, saya memang senang menulis secara tersirat. Semoga puas dengan jawabannya (Bagi yang tidak PUAS !!!?? Itu salah anda sendiri,,hehehe ,,,)

Artinya begini teman2.

Secara garis besarnya saja, ya, , :)

Cinta yang benar itu dihasilkan dari ibadah = Ketika kita mencintai seseorang, cinta yang dirasakan tersebut tidak lain hanya karena ibadah semata. Ketika kita telah mencintai seseorang karena ibadah, otomatis cinta tersebut memberikan sebuah ESENSI, yaitu karena kita cinta, kita merasa semakin dekat dengan ALLAH.
Jika ESENSI telah termiliki, maka akan memunculkan NILAI.
Maksud nilai di sini adalah PERILAKU kita.Sebuah perilaku yang dihasilkan karena cinta tersebut. Dengan sebuah esensi yang telah termiliki, maka segala aktifitas yang dilakukan adalah aktifitas yang lebih baik dari sebelumnya, aktifitas yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya, aktifitas yang semata-mata mendekatkannya dengan sang pencipta. Dengan cintanya kepada makhluk Allah bukannya menjauhkan dirinya dengan Allah, tapi karena cinta kepada makhluk Allah justru semakin mendekatkannya kepada sang pencipta. Semakin perilakunya itu NAIK LEVEL bukan menjadi TURUN LEVEL.
Saat NILAI berkonspirasi dengan akal, ia menyambungkannya kepada RASA.
( ketika seseorang suka dengan lawan jenis karena sebuah tampilan. Entah dari fisiknya yang cantik, cakep atau sebagainya. Atau mungkin suka dengan perilaku/ sifatnya yang baik, cerdas, sopan, santun dan sebagainya. Mungkin juga dari mendengar cerita orang tentang lawan jenisnya yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, dsb. Dari penglihatan dan pendengaran tersebut  LOGIKA bicara kepada RASA, bahwa orang tersebut suka dengan lawan jenisnya. Dari pemikiran LOGIKA tersebutlah menghasilkan rasa yang disebut “CINTA” ) . Contoh :  AKAL tersebut mengatakan kepada RASA, : " Dia baik, dia satun, sepertinya saya menyukai dia."

 
Akan tetapi, saat nilai berkorelasi dengan rasa, maka LOGIKA sedikit mengalah.
( Akan tetapi, ketika seseorang menyukai lawan jenisnya “pada pandangan pertama” atau “tiba-tiba saja suka, tanpa ada sebab” atau “ suka karena sesuatu yang istimewa dari lawan jenisnya,“ dsb.
Nah,,,,karena di sini RASA yang lebih dominan, maka ketika ada seseorang yang berbicara “ Dia itu ga cocok sama kamu, kok mau sih? Sifatnya itu kurang baik, mending cari yang lain ! Dia itu orangnya kasar dan ga baik ! Dia itu ga banget, deh! ””””””” Ya, apa pun kata orang lain, karena perasaan lebih dominan, maka dia tidak akan mempedulikan kata orang.

Menurutnya, orang yang ia cintai tersebut adalah orang yang baik, orang yang ia cintai adalah orang yang “CUKUP” dari segi fisik dan dia yakin bahwa orang yang dia cintai tersebut dapat berubah menjadi lebih baik. Disinilah LOGIKA sedikit mengalah. Menurutnya, apa yang dikatakan oleh hatinya adalah benar, meskipun LOGIKANYA mengatakan tidak demikian.


Tidak ada yang salah dengan keduanya
Mau LOGIKA ATAU PERASAAN yang lebih dominan? Tak masalah.
 

Yang dikhawatirkan itu satu, Jika rasa cinta ( yang tak lain adalah AKIBAT) bukan karena SEBAB PERTAMA ( yaitu IBADAH) maka keseluruhannya tiada bermakna.
Cinta yang tak berdasar apa-apa, hanya karena suka sesaat, hanya karena fisik saja, hanya karena sifat saja, hanya karena mendengar kata orang, tanpa ada pendongkrak UTAMA “ Yaitu IBADAH yang menyebabkan rasa cinta tersebut. "

Dengan IBADAH : Semakin kita cinta kepada lawan jenis, semakin berlipat pula rasa cinta kita kepada Allah. Karena kita cinta pada Allah, maka kita pun akan selalu menjaga cinta tersebut agar tidak hambar. Cinta yang benar adalah cinta yang selalu menghubungkan dan mengikatkan kita dengan penciptanya. Tanpa itu, ” ….Apa mungkin cinta tersebut langgeng sampai ke Akhirat?

TAPI TUNGGU, LAWAN JENIS DI SINI ADALAH “ seseorang yang benar2 telah menjadi hak bagi kita, dalam suatu hubungan yang dinamakan “PERNIKAHAN.”

Walahu'alam bi shawab

SELESAI.